Kamis, 02 Agustus 2012

FAHUTAN


Sarjana Rimbawan, Penyelamat Hutan

Hutan Kalimantan yang memiliki keanekaragaman hayati yang kompleks, memerlukan tenaga profesional rimbawan dalam  pengoptimalan dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) tersebut. Sebagai penyetak generasi muda yang memiliki ketrampilan manajemen dan mengelola hasil hutan Fakultas yang tergolong tertua ini pun didirikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendikbud No. 130 tanggal 25 September 1962. Hingga pada decade tahun 1980-an, kemajuan dalam pemercepatan Fakultas  Kehutanan Universitas Mulawarman dengan mendapatkan dukungan oleh kehadiran 2 proyek bantuan luar negeri yaitu GTZ (Jerman) dan JICA (Jepang). Dengan adanya proyek ini sangat terasa, diantaranya mendorong pendidikan lanjutan yang diperuntukkan bagi dosen pengajar, selain itu digunakan dalam pengembangan alat-alat praktikum di laboratorium. 
Tak hanya jenjang pendidikan Strata-1 (S1), namun hingga kini didalam Fakultas Kehutanan terbesar ke-2 setelah Institut Pertanian Bogor (IPB) ini telah terdapat jenjang pendidikan S2 dan S3. Selain untuk mendukung kegiatan perkuliahan dan penerapan ilmu kehutanan yang didapatkan dalam kelas terdapat Hutan Pendidikan sebagai wadah penelitian atau pendidikan.

Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)
Diantaranya ialah Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) yang merupakan hutan alam dengan vegetasi yang didominasi oleh tumbuhan jenis family Dipterocarpaceae yang memiliki luas 300 Ha. Selain sebagai Hutan Sekunder Muda yang mengarah kea rah klimaks KRUS juga sebagai Hutan Konservasi karena memiliki keanekaragaman hayati yang relatif alami baik flora dan fauna yang ada didalamnya.
Pembangunan KRUS selain berfungsi sebagai memelihara dan membina vegetasi (Konservasi In-Situ) juga dapat dijadikan sebagai salah satu wahana wisata bagi masyarakat kota Samarinda sebagai pengenalan keanekaragaman hayati yang berada di Kalimantan Timur khususnya.

Hutan Pendidikan & Pelatihan Bukit Soeharto (HPPBS)
Bagi anda yang baru pertama kali ke Samarinda yang melewati kota Balikpapan menuju kota Tepian, jangan salah jika dalam perjalanan menemui sebuah hutan disebelah kanan-kiri terpampang tulisan “Hutan Penelitian Universitas Mulawarman” hal tersebut bukan berarti disitu kampus yang kerap dipanggil Unmul itu berada. Hutan Bukit Soeharto, begitulah kiranya area hutan penelitian dan pendidikan dengan seluas 20.271 Ha itu berada di kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan sebagian dari beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Fakultas Kehutanan. 
Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto memiliki beberapa tipe ekosistem antara lain, hutan campuran Dipterocarpaceae dataran rendah, hutan kerangas, hutan pantai, semak belukar dan alang-alang.Potensi flora, fauna, wisata alam dan pendidikan lingkungan sebagai berikut :

1. Potensi Flora
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan tempat sebaran beberapa jenis fauna antara lain : Meranti (Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus sp.), Mahang (Macaranga sp.), Mengkungan (Macaranga gigantea), Ara (Ficus sp.), Medang, Kapur (Dryobalanops spp.), Kayu tahan (Anisoptera costata), Nyatoh (Palaquium spp.), Keranji (Dialium spp.), Perupuk (Lophopetalum solenospermum) dan lain-lain.

2. Potensi Fauna
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan tempat sebaran beberapa jenis fauna antara lain : Orang utan (Pongo pygmaeus), terdapat di fasilitas rehabilitasi orang utan di Pusat reintroduksi Orang Utan Wanariset Samboja, Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan Dahan (Neofelis nebulosa), Landak (Hystrix brachyura) dan lain-lain

3. Potensi Wisata Alam dan Pendidikan Lingkungan
Di dalam kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto terdapat objek wisata pantai Tanah Merah Samboja,hutan pendidikan Universitas Mulawarman dan Pusat Reintroduksi Orangutan Wanariset Samboja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar